Surat dari kampung,untuk pemerintah
Pesan dari anak daera yg gak tau sampai atw tidaknya,mungkin hanya sekedar harapan .hehehe simak ya teman.. PT PLN (Persero),
Lampu penerangan jalan di desa Budur Kecamatan ciwaringin Kabupaten cirebon Jawa Barat Setelah saya amati dengan seksama dan teliti, dari ujung ....sampai ujung ....., di desa Lancar tidak ada satu pun lampu penerangan jalan. Ada beberapa titik rawan yang pada hari sangat gelap, . Kita semua maklum dengan keterbatasan PLN dalam memberikan pelayanan Listrik untuk warga desa Budur. Jangankan fasilitas seperti Lampu penerangan jalan, aliran listriknya saja sering terjadi listrik padam. Entah padam karena ada perbaikan jaringan, atau padam karena ada gangguan jaringan.
Kami warga desa sangat berhrap kepada PLN sebagai operator penyedia listrik, agar titik titik rawan dapat di beri lampu penerangan jalan. Jika warga yang berinisiatif akan menyalakan lampu secara langsung. Disamping kebocoran karena pemasangan listrik yang tidak sesuai dengan standar yang bisa menyebabkan konsleting, juga tidak bisa etis dan tidak sopan, karena bisa dianggap melakukan pencurian listrik.
Sebagai penulis, ini bukan untuk memaksakan hak kami, tapi karena di setiap masalah pembelian dan pembayaran tagihan listrik tersedia pembayaran PAJAK PENERANGAN JALAN tapi ternyata di desa kami tidak ada satu pun lampu penerangan jalan, maka kami mempertanyakan untuk apa ada barang pajak penerangan jalan, jika ternyata tidak ada lampu lampu penerangan jalan di desa kami. Pelanggan PLN di desa kami mungkin mencapai 800 kwh meter. Jika rata-rata dalam 1 bulan sekali pelanggan Rp 50.000, maka seluruh desa kami akan membayar sekitar 40.000.000 rupiah. Jika nilai PPJ adalah 3% dari total kewajiban membayar pelanggan, maka ada dana PPJ sejumlah 1.200.000 rupiah. Saya kira cukup untuk membayar 5 buah lampu penerangan jalan di titik titik rawan sepanjang jalan desa lancar. Mungkin anggapanku tidak bijaksana, atau mungkin terlalu emosional. Tapi inilah yang menjadi unek unek teman teman saya. Kepada PLN atau pihak pihak yang terkait saya mohon maaf, sekiranya tulisan saya tidak berkenan dihati bapak ibu saudara sekalian. Terima kasih.
Mohon diangkat, terima kasih.
Kurang lebih isinya seperti itu.jadi saya hanya mengcopy paste saja,yang kebetulan saya juga tinggal didesa tersebut.dan memang seperti itu keadaannya .terimakasih dan asslamuaassalam,wr,wb salam goletinformasi.com
Lampu penerangan jalan di desa Budur Kecamatan ciwaringin Kabupaten cirebon Jawa Barat Setelah saya amati dengan seksama dan teliti, dari ujung ....sampai ujung ....., di desa Lancar tidak ada satu pun lampu penerangan jalan. Ada beberapa titik rawan yang pada hari sangat gelap, . Kita semua maklum dengan keterbatasan PLN dalam memberikan pelayanan Listrik untuk warga desa Budur. Jangankan fasilitas seperti Lampu penerangan jalan, aliran listriknya saja sering terjadi listrik padam. Entah padam karena ada perbaikan jaringan, atau padam karena ada gangguan jaringan.
Kami warga desa sangat berhrap kepada PLN sebagai operator penyedia listrik, agar titik titik rawan dapat di beri lampu penerangan jalan. Jika warga yang berinisiatif akan menyalakan lampu secara langsung. Disamping kebocoran karena pemasangan listrik yang tidak sesuai dengan standar yang bisa menyebabkan konsleting, juga tidak bisa etis dan tidak sopan, karena bisa dianggap melakukan pencurian listrik.
Sebagai penulis, ini bukan untuk memaksakan hak kami, tapi karena di setiap masalah pembelian dan pembayaran tagihan listrik tersedia pembayaran PAJAK PENERANGAN JALAN tapi ternyata di desa kami tidak ada satu pun lampu penerangan jalan, maka kami mempertanyakan untuk apa ada barang pajak penerangan jalan, jika ternyata tidak ada lampu lampu penerangan jalan di desa kami. Pelanggan PLN di desa kami mungkin mencapai 800 kwh meter. Jika rata-rata dalam 1 bulan sekali pelanggan Rp 50.000, maka seluruh desa kami akan membayar sekitar 40.000.000 rupiah. Jika nilai PPJ adalah 3% dari total kewajiban membayar pelanggan, maka ada dana PPJ sejumlah 1.200.000 rupiah. Saya kira cukup untuk membayar 5 buah lampu penerangan jalan di titik titik rawan sepanjang jalan desa lancar. Mungkin anggapanku tidak bijaksana, atau mungkin terlalu emosional. Tapi inilah yang menjadi unek unek teman teman saya. Kepada PLN atau pihak pihak yang terkait saya mohon maaf, sekiranya tulisan saya tidak berkenan dihati bapak ibu saudara sekalian. Terima kasih.
Mohon diangkat, terima kasih.
Kurang lebih isinya seperti itu.jadi saya hanya mengcopy paste saja,yang kebetulan saya juga tinggal didesa tersebut.dan memang seperti itu keadaannya .terimakasih dan asslamuaassalam,wr,wb salam goletinformasi.com
Komentar
Posting Komentar